Daftar Blog Saya

Jumat, 13 November 2009

ARTIS PUN NGAJI, DISKUSI AGAMA



ARTIS TV NASIONAL NGAJI BERSAMA ALI GHUFRON DI UIN MALANG JAWA TIMUR SAAT RAMADHAN

tv


Berdakwah di PODIUM dari SINGOSARI, MALANG, MALANG RAYA sampai melanglang buana hingga ke DENPASAR BALI DAN PAPUA IRIAN JAYA

CERAMAH, PENGAJIAN, DI STASIUN TV

KHUTBAH IDUL FITRI 1428 H
DIKELUARKAN DAN DIREKOMENDASIKAN OLEH :
DEWAN SYARIAH DPP WAHDAH ISLAMIYAH

“MENGGALANG POTENSI UMMAT DEMI KEMAJUAN DAKWAH”


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
﴿ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ا مَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ﴾
﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ﴾
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا ﴾ أَمَّا بَعْدُ ...
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,
Di pagi yang cerah ini, diiringi suara takbir yang membahana mengisi seluruh ruang, kita rayakan kemenangan. Bersama-sama, kita berkumpul di tempat ini, dengan penuh takzim, untuk mengungkapkan kesyukuran kita kepada Allah. Kesyukuran atas hidayah Ramadhan, atas petunjuk Islam, dan atas seluruh karunia yang dilimpahkan Allah kepada kita semua.
الله أكبر، الله أكبر،لا إله إلاّاللّه و اللّه اكبر، اللّه أكبر و للّه الحمد
Ummatal Islam a’azzakumullah,
Pagi itu, 1400 tahun yang lalu, orang-orang Quraisy Mekah gempar. Muhammad, laki-laki yang paling mereka cari, hilang bagai ditelan bumi. Rasulullah  berhasil lolos dari kepungan pemuda-pemuda Quraisy yang mengepung rumah beliau. Setelah empat bulan berturut-turut kaum muslimin secara bertahap melakukan hijrah ke Madinah, kafir Quraisy akhirnya sepakat untuk menghabisi nyawa Nabi. Tapi pagi itu, mereka hanya bisa gigit jari. Semua rencana mereka berantakan. Rasulullah  telah pergi meninggalkan kota Mekah.

Ketika orang-orang Quraisy itu sadar, semuanya telah terlambat. Bahaya maha besar sedang mengancam mereka. Kepergian Muhammad ke Madinah akan memperkokoh kedudukan kaum muslimin sebagai sebuah masyarakat baru. Masyarakat dengan tauhid sebagai fondasi, ukhuwah islamiyah sebagai ikatan, keadilan sebagai sistem kehidupan, dan rahmatan lil ‘alamin sebagai cita-cita peradaban.

Semua itu, cepat atau lambat, akan merobek-robek bangunan Jahiliyah yang mereka bangun selama ini. Penyembahan kepada berhala dan kuburan akan diganti dengan ibadah hanya kepada Allah. Tradisi negatif yang dianut dan kebiasaan jelek namun diterima secara umum, akan digeser oleh ajaran syariat. Kehormatan yang selama ini ditentukan oleh jabatan dan kekayaan, akan diganti dengan ketakwaan. Dan perlombaan memperebutkan harta dan kedudukan, akan diganti dengan amal shalih tanpa pamrih manusia.

Di Madinah, Rasulullah  segera memulai proyek besar bagi kemanusiaan. Nabi hilangkan permusuhan dengan mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Nabi pandu masyarakat dengan syariat Allah yang adil. Dan Nabi bangun negara dengan mendirikan masjid.

الله أكبر، الله أكبر،لا إله إلاّاللّه و اللّه اكبر، اللّه أكبر و للّه الحمد
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari titik hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah  itu, peradaban Islam tegak menjadi soko guru bagi peradaban dunia. Hanya dalam jangka waktu satu abad dari titik hijrah itu, kaum muslimin telah membebaskan setengah dari separuh wilayah bumi yang dihuni manusia. Kesejahteraan, kemakmuran, keadilan dan kemajuan di segala bidang dirasakan oleh seluruh umat manusia. Pada masa Umar bin Abdul ‘Aziz, petugas-petugas zakat mengelilingi benua Afrika untuk mencari orang miskin yang akan diberikan zakat, tapi mereka tidak menemukannya.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.. {Qs. al-A’raaf (07): 96}

الله أكبر، الله أكبر،لا إله إلاّاللّه و اللّه اكبر، اللّه أكبر و للّه الحمد
Ikhwatal Islam akramakumullah,
Pagi ini, tanpa terasa, sudah lebih dari 62 tahun, kita umat Islam Indonesia menghirup segarnya angin kemerdekaan. Setelah perjuangan panjang penuh darah dan air mata merebut kemerdekaan pada masa Revolusi, menyusul pembelajaran mengelola negara di era Demokrasi Liberal dan Terpimpin, kemudian pengalaman mencari jati diri di masa Orde Baru, kita kini berada di era Reformasi dalam alam kehidupan yang terbuka dan lebih demokratis.

Di era keterbukaan ini, perjalanan dakwah Islam justru menghadapi tantangan yang lebih besar. Sumber daya yang dimiliki gerakan dakwah belum mampu mengimbangi beban kerja, akibat luasnya wilayah aksi dakwah.

Islam kini menunggu peran serta umatnya yang lebih besar. Kini, tiba saatnya bagi kita, umat Islam, untuk mempertegas kembali keberpihakan dan komitmen kita kepada Islam. Telah tiba waktunya bagi seluruh komponen umat untuk bergabung ke dalam roda pergerakan dakwah atau membentuk kelompok-kelompok dakwah atau memberi dukungan pada kegiatan-kegiatan dakwah yang telah ada dan menjadikan gerakan dakwah sebagai ruh yang menjiwai dirinya.

الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي اْلأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ اْلأُمُورِ

(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.{Qs.al-Hajj (22): 41}

Dewasa ini, masih ada ribuan masjid tanpa jamaah dan pemakmur, masih ada ratusan majelis taklim dan TPA yang kekurangan pembina, sekolah agama yang mengalami krisis keuangan, ada jutaan umat yang terancam kristenisasi dan pemurtadan. Kalau belasan juta lebih masyarakat kita masih mengalami buta aksara latin, maka yang buta aksara Al Qur’an jumlahnya jauh dan jauh lebih banyak lagi.

Dalam bidang ekonomi syariah, kita baru mampu bermain di sektor keuangan. Itupun, kita baru mengantongi 2% saja dari pasar yang ada.

Dalam bidang pendidikan, saat ini, sudah terdapat kurang lebih 200 sekolah menengah atas yang merintis diri menjadi sekolah bertaraf internasional. Bandingkan dengan madrasah aliyah yang baru memiliki 4 sekolah dengan kualifikasi yang sama.

Dalam bidang pemikiran, racun sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama yang memunculkan pendapat-pendapat baru yang sangat menyesatkan seperti : menganggap agama semua benar, tidak mensakralkan Al-Quran dan menolak hadits nabawi dengan dasar hawa nafsu dan lain-lain telah masuk ke jantung-jantung lembaga keagamaan kita.

Di Palestina sana, setelah lebih dari setengah abad negara teroris Israel bercokol, jutaan pengungsi muslim masih menunggu uluran tangan saudara-saudara mereka sambil meregang nyawa. Di Irak, korban jiwa dan harta masih terus berjatuhan. Tragedi berkepanjangan di Irak ini menambah jumlah jutaan korban nyawa manusia tak berdosa, yang telah melayang sia-sia, sejak pendudukan tentara Amerika 4 tahun yang lalu.

Di Jerman dan Belgia, jutaan penduduk muslim ketakutan. Mereka didemo, hanya karena mereka berencana untuk mendirikan mesjid.

Ikhwanul muslimin hafizhakumullah,
Di era kebebasan ini, dakwah membutuhkan lebih banyak Utsman bin Affan, investor yang mampu menebar kemakmuran bagi umat. Dakwah butuh lebih banyak sosok seperti Abdurrahman bin Auf, pengusaha yang mampu membangun keseimbangan pasar dengan sistem Islam. Dakwah butuh lebih banyak Abu Thalhah, petani ulet yang mampu menjamin ketahanan pangan negara Medinah. Dakwah butuh lebih banyak As Syifa’ binti Abdillah, wanita terampil yang menjaga kesehatan penduduk. Dakwah butuh lebih banyak Umar bin Khattab, administrator cerdas yang brillian mengatur administrasi pemerintahan. Dakwah butuh lebih banyak Ali bin Abi Thalib, ilmuwan ulet yang turut memikul tanggung jawab mengembangkan dakwah. Dakwah butuh lebih banyak ‘Amr bin ‘Ash, diplomat ulung yang mampu membuka lahan-lahan dakwah baru dengan kepiawaiannya. Allah berfirman:

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. {Qs. at-Taubah (09): 105}
Dan firmanNya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنصَاِرى إِلَى اللهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ اللهِ فَئَامَنَتْ طَّآئِفَةُُ مِّن بَنِي إِسْرَاءِيلَ وَكَفَرَتْ طَّآئِفَةُُ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ ءَامَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam Telah Berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. {Qs. ash-Shaff (61): 14}

Serta Ia berjanji:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن تَنصُرُوا اللهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu {Qs. Muhammad (47): 07}

Dalam sabdanya, Rasulullah  berkata, “Barangsiapa yang mempelopori kebaikan di dalam Islam, maka dia akan mendapatkan pahalanya beserta nilai pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka.”

Ummatad dakwah nasharakumullah,
Berjalanlah, ikutlah dalam dinamika gerakan dakwah dan istiqamahlah di dalamnya.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. {Qs. Fushshilat (41): 30-32}

Umat Islam yang berbahagia.
Dan secara khusus, kaum muslimah yang dirahmati Allah…

Apa jadinya dunia ini tanpa keberadaan wanita-wanita shalehah? Sudah lama dunia ini merintih disebabkan oleh aneka kezhaliman, kemaksiatan, kedurhakaan dan kebejatan yang diperbuat di atas permukaanNya. Dan semua kebejatan itu lahir, salah satunya karena sosok-sosok wanita shalehah telah lenyap dari rumah-rumah tangga kita. Seorang koruptor, pezina dan pemikir sesat tentu tidak akan lahir melalui belaian keshalehan seorang wanita.

Oleh karena itu, kami ingatkan Anda wahai muslimah, separuh tanggung jawab bangsa dan umat ini ada di pundak anda semua. Itu artinya anda sekalian wajib-sekali lagi wajib-untuk menjadi wanita shalehah. Perhatikanlah ibadah anda kepadaNya. Periksa ulang cara berbusana anda. Luruskan kembali perilaku anda. Sekarang juga atau ajal tiba-tiba menjemput anda, sebelum anda sempat menjadi wanita shalehah.

Kepada para pemimpin dan calon pemimpin pemerintahan dan masyarakat kami nasehatkan agar meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada Allah . Serta menjadikan tuntunan-tuntunan agama sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Kurangilah dosa dan maksiat karena keduanya menjadi sebab turunnya siksa Allah . Tingkatkanlah kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di segala bidang.

Kepada para orang tua agar memberi perhatian yang besar kepada para remaja dalam hal pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang benar, serta selalu menjaga norma-norma Islam dalam berbusana dan pergaulan dengan lawan jenis.

الله أكبر، الله أكبر،لا إله إلاّاللّه و اللّه اكبر، اللّه أكبر و للّه الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia,
Akhirnya, marilah dengan penuh keikhlasan kita menunduk di hadapan Allah Azza wa Jalla untuk memohon dan meminta segala kebaikan di dunia maupun di akhirat kelak.

Ya Allah,
Tidak ada satupun kedurhakaan kami yang tak Engkau ketahui. Kami tidak akan pernah sanggup untuk lari dari pengawasanMu. Di manapun kami sembunyi, Engkau pasti melihat setiap perbuatan kami. Namun kami juga meyakini betapa maha pengampunnya Engkau, ya Allah. Karena itu, tutupilah dosa ini. Ampunilah dosa ini, karena Engkau jualah yang dapat mengampunkan dosa-dosa kami.

Ya Allah, Engkau juga mengetahui betapa durhakanya kami pada kedua orang tua kami. Betapa banyak hak-hak mereka yang tak kami penuhi. Betapa seringnya kami bersuara keras pada mereka. Betapa seringnya kami membangkang perintah mereka. Ya Allah, kami minta padaMu ampunilah kami dan kedua orang tua kami. Berikan kebahagiaan yang tak putus-putus kepada mereka di dunia dan akhirat. Bantulah mereka untuk selalu tunduk dan patuh padaMu.

Ya Allah, puluhan ribu saudara kami di berbagai belahan dunia akibat bencana alam kini kehilangan keluarga mereka, kehilangan rumah tempat mereka berteduh, kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan mereka. Puluhan ribu anak-anak kami kini menjadi anak-anak yatim piatu. Engkau maha mengetahui penderitaan mereka. Maka kami mohon padaMu, dengan segala keMahapemurahanMu, bantulah mereka, segerakan pertolonganMu untuk mereka, obati luka kesedihan mereka, Ya Allah. Lindungilah mereka semua dari makar musuh-musuhMu yang selalu mencoba untuk mengail di air keruh. Sadarkan hati mereka untuk lebih tunduk lagi padaMu setelah musibah itu.

Ya Allah, puluhan ribu saudara kami yang lain di Irak, Palestina dan di berbagai tempat lainnya juga hingga kini masih terzhalimi oleh para teroris kelas dunia. Rabbana, Engkau Maha kuat lagi Maha perkasa, bantulah mereka dengan rahmatMu, hancurkanlah musuh-musuhMu yang selalu saja menzhalimi hamba-hambaMu.

Ya Allah berikanlah rahmatMu pada negeri ini. Curahkanlah petunjuk dan hidayahMu untuk para pemimpin-pemimpin negeri ini, Ya Allah. Agar mereka dapat berlaku adil dan sayang pada kami. Sesungguhnya tidak ada tempat untuk mengeluhkan masalah kami kecuali padaMu. Ya Allah, jangan biarkan negeri ini terjajah oleh siapapun yang memusuhiMu.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

buaya dan cicak


SINGOSARI MALANG ASAL RUMAHNYA, PAK ALI GHUFRON KELAHIRAN KOTA MALANG INI SEDANG DAKWAH DI DEPAN RIBUAN MUSTAMIIN KARYAWAN SPN PANDAAN PASURUANG JAWA TIMUR

KEPEMIMPINAN

Setiap habitat makhluk hidup selalu ada pemimpinnya, sampai semutpun ada ratunya semut, terlebih manusia sebagai makhluk Alloh yang paling mulia. Maka se tiap umat diberi kan Nabi dan Rasul untuk suri teladan atau memberi contoh, me ngarahkan, membimbing, mempengaruhi menuju tercapainya tujuan tertentu. Imam kepada makmumnya, Atasan kepa da bawahan, Pimpinan kepada anggota.
Timbulnya Kepemimpinan :
1. Orang yang dipengaruhi
2. Orang yang mempengaruhi
3. Hubungan keduanya menuju tercapainya tujuan tertentu

A. Pengertian Kepemimpinan
1. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah laku orang lain.
2. Kepemimpinan adalah tindakan atau perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan, orang seorang maupun kelompok yang bergerak ke arah tujuan tertentu.

B. Syarat-Syarat Kepemimpinan
1. Memiliki kecerdasan atau intelegensi cukup baik
2. Percaya diri
3. Cakap bergaul dan ramah-tamah
4. Kreatif, penuh inisiatif untuk berkembang lebih baik
5. Berpengaruh dan berwibawa yang berdaya guna
6. Keahlian atau ketrampilan
7. Suka menolong, membantu, menghukup secara bijaksana
8. Memiliki kestabilan emosional
9. Memiliki semangat pengabdian yang tinggi
10. Berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab
11. Jujur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya
12. Berlaku adil
13. Disiplin tinggi
14. Berpengetahuan dan berwawasan luas
15. Sehat jasmani dan rohani

C. Bentuk-Bentuk Kepemimpinan
1. Otokratis
a. Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi
b. Bertindak sebagai diktator
c. Mengerahkan bawahan dengan unsur paksa dan ancaman
d. Menganggap bawahan bukan sebagai manusia – alat semata
e. Berkumpul hanya menyampaikan instruksi
2. Militeristil
a. Menggerakkan bawahan dengan sistem perintah
b. Menggerakkan bawahan bergantung pada pangkat atau jabatan
c. Selalu formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi
3. Paternalistik
a. Bawahan dinggap manusia belum dewasa
b. Melindungi bawahan yang berlebihan
c. Tidak memberi kesempatan bawahan untuk mandiri
d. Tidak melibatkan bawahan untuk mengambil keputusan
e. Jarang memberi kesempatan bawahan berkreasi
f. Bersikap keras dan kejam kepada bawahan
g. Suka melaksanakan pengontrolan yang berlebihan
h. Sering bersikap mahatahu
4. Kharismatik
a. Memiliki daya tarik yang besar
b. Memiliki pengikut yang sangat besar tanpa paksaan
c. Kepatuhan pengikut sangat tinggi terhadap pemimpin
5. Laissez Faire (Pembebasan Bawahan)
a. Membiarkan bawahan bertindak sendiri-sendiri
b. Kebebasan berlebihan dalam berorganisasi
c. Kesimpangsiuran dalam hal wewenang sehingga terjadi kekacauan
d. Jarang memberikan bimbingan, pengarahan pengawasan
6. Demokratis
a. Menggerakkan bawahan bertumpu pada pandangan bawahan
b. Penempatan manusia sesuai dengan keahliannya
c. Senang menerima saran dari bawahan demi perbaikan
d. Selalau mencipkatan kerja sama demi tercapainya tujuan
e. Kemampuan, kemauan, kehendah, pikiran, minat dan perhatian terhadap manusia atau bawahan
f. Pandai memanfaatkan orang untuk perkembangan organisasi

D. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Suatu cara atau proses yang digunakan oleh pemimpin dalam mempenga-ruhi, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan para pengikutnya atau bawahannya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan
a. Inteleginsia yaitu kadar kecerdasan seseorang pemimpin dalam hal pengetahuan, tingkat pendidikan, dan wawasan.
b. Persepsi adalah pandangan ke masa depan yang positif demi kemajuan, dan tidak hanya puas terhadap apa yang telah dihasilkan.
c. Motivasi adalah dorongan yang kuat terhadap prestasi yang harus dihasil-kan dalam mencapai tujuan
d. Responsibilitas adalah kemampuan berdikari, sifat percaya diri, tekun, dan tanggap terhadap lingkungan
e. Kematangan adalah kemampuan dan kemauan dalam memikul tanggung jawab.
3. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
a. Gaya Kepemimpinan Kontinum :
1) Otokratis
2) Demokratis
b. Gaya Managerial Grid ialah gaya kepemimpinan dengan menggunakan pendekatan managerial grid, yakni manajer yang selalu memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan manusianya dalam pengambilan keputusan.
c. Gaya Efiktif meliputi :
1) Eksekutif – selalu memberi motivasi bawahan dalam mencapai tujuan
2) Developer – selalu memperhatikan bawahan sebagai individu
3) Benevolen Autokrat (otokratis yang baik) – mengetahui secara tepat apa yang diinginkan dan bagaimana cara memperolehnya tanpa tidak menimbulkan ketidakseganan pihak lain.
4) Birokrat – berorientasi pada aturan dan selalu melakukan kontrol dengan teliti
d. Gaya Tidak Efektif meliputi :
1) Kompromis – dalam membuat keputusan selalu dipengaruhi orang lain
2) Missionari – berorientasi pada keharmonisan untuk dirinya sendiri.
3) Otokrat – tidak memiliki kepercayaan pada orang lain, dan hanya tertarik pada pekerjaan.
3) Desester (lari dari tugas) – tidak pernah mau terlibat secara aktif dan positif, baik terhadap tugas maupun hubungan kerja.

e. Gaya Participative Management yakni berorientasi pada bawahan dan mendasar pada komunikasi, serta menerapkan tata hubungan yang saling mendukung (suportive relationship) meliputi :
1) Gaya Explosive-Authoritative – suka mengeksploitasi bawahan dan bersikap paternalistik
2) Gaya Benovolent-Authoritative – percaya bawahan, memotivasi deng-an memberi hadiah dan hukuman, adanya komunikasi ke atas dan mendengarkan bawahan.
4) Gaya Manajer Konsultatif – memberi sedikit kepercayaan pada bawahan dalam hal membutuhkan informasi, dan masih menggunakan pengendalian atas keputusan yang dibuatnya.
5) Gaya Partisipative Group – mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahan dalam pengambilan keputusan bersama melalui ide-ide mereka.
f. Gaya Liberal ialah wewenang dilimpahkan sepenuhnya pada bawahan dan komunikasi antara pimpinan dan bawahan terjadi hanya kalau diperlukan. Keputusan dan Kebijakan banyak muncul dari bawah, sehingga inisiatif pimpinan dipengaruhi oleh misi atau kepentingan bawahan. Tanggung jawab perorangan sangat tinggi sehingga sifat kompetitif negatif antar individu sering terjadi.
g. Gaya Situasional – didasarkan pada saling keterkaitan diantara hal-hal berikut :
1) jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan pemimpin
2) jumlah dukungan sosio emosional yang diberikan pemimpin
3) tingkat kematangan dan kesiapan pengikutnya dalam tujuan khusus, fungsi atau tujuan tertentu.

NGAJI KHUTBAH IDUL ADHA



KHUTBAH,NGAJI,CERAMAH,ISLAM,AGAMA,MASJID

KETUNDUKAN KEPADA ALLAH ADALAH SYARAT MUTLAK MENJADI PANUTAN YANG BAIK
(Sebuah Refleksi Dari Kisah Hidup Nabi Ibrahim)

الْحَمْدُ لله الْمَلِكِ الْعَلاَّمِ غَافِرِ الذَّنْبِ وَقاَبِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقاَبِ ذِيْ الطَّوْلِ وَاْلإِنْعاَمِ أَنْزَلَ الْكِتاَبَ فَعَلَّمْ وَشَرَعَ فَأَحْكَمْ أَحْمَدُهُ عَلىَ جَزِيْلِ نِعَمِهِ وَأَشْكُرُهُ عَلىَ غَزِيْرِ فَضْلِهِ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ نَبِيُّ الْهُدَى وَالرَّحْمََة خَيْرُ الْبَرِيَّة وَأَفْضَلُ الْبَشَرِيَّة صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصْحِبِهِ وَمَنْ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْحَشْرِ وَالْمَعاَدِ.
أَيُهاَ النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ التَّقْوَى وَرَاقِبُوهُ فِي السِّرِّ والنَّجْوَى فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ فَقَالَ :
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ}
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله الله أكبر الله أكبر ولله الحمد،
Kaum Muslimin hafhizhakumullahu, lantunan takbir yang dibarengi rasa syukur seperti di pagi hari ini terasa begitu indah dan nikmat, hari raya yang bahagia bagi segenap kaum muslimin di manapun mereka berada. Lantunan tahmid dan tahlil membumbung ke angkasa menembus cakrawala mengingatkan akan hakikat diri dan curahan nikmat tiada hingga, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilaaha Illal Laahu wallahu Akbar Allahu Akbar walillahil Hamd.
Ma’asyiral muslimin hafhizhakumullahu, Nabiyullah Ibrahim  adalah tokoh sentral yang selalu dikenang di setiap Iedul Adha dan beliau patut untuk itu dari pengorbanan yang luar biasa dalam ketundukan kepada Allah  yang berwujud pada ketaatan agung tidak tertandingi mulai dari hijrah hingga keikhlasan mengorbankan puteranya dalam peristiwa penyembelihan yang berakhir dengan syariat berkurban hingga saat ini. Beliau dipanuti karena kesempurnaannya sebagai hamba Allah  dalam segala hal, di dalam al-Qur’an surah an-Nahl (16): 120, Allah  berfirman:
{إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ}
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif, dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)”.
Di samping sebagai Rasul utusan Allah  yang sempurna menjalankan tugas berat tersebut, beliau dalam kehidupan kemanusiaannyapun berhasil mendidik istri dan keturunan beliau berjalan di atas jalan Allah . Di dalam Qs. al-Baqarah (02): 132
}وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ{
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
Kaum Muslimin hafhizhakumullahu, kunci kesempurnaan Khalilullah (Kekasih Allah ) Ibrahim  dalam ketundukan kepada Rabbnya adalah rasa tsiqah (yakin) beliau kepada segala perintah-perintahNya bahwa di dalamnya pasti terkandung maslahat nampak atau tidak, saat ini atau di kemudian hari. Rasa tsiqah ini berwujud iman dan yakin yang senantiasa memenuhi relung hati, lisan dan perbuatan beliau sehingga kalimat yang keluar di saat datang perintah adalah sebagaimana firman Allah  dalam Qs. al-Baqarah (02):131,
{إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ}
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”.

Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd
Kaum Muslimin Rahimakumullah, dari sifat Nabiyullah Ibrahim  di atas setidaknya bagi kita untuk zaman seperti sekarang ini membutuhkan dua hal penting:
1. Rasa tsiqah (yakin) kepada ketetapan Allah  yang menghasilkan keimanan nan kuat akan segala janjiNya  berupa kebahagiaan bagi yang taat dan tunduk serta kebinasaan bagi yang membenci, menolak atau menggantinya.
Allah  berfirman dalam Qs. Muhammad (47): 9
{وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ 0
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ}
“Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka”.
Di dalam ayat lain Qs. Thaha (20): 75-76, Allah  berfirman:
{وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلا 0 جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّى}
“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga `Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)”.

Kaum Muslimin yang berbahagia, syariat Allah  bukanlah untuk diperdebatkan atau dipertentangkan apalagi dijadikan sebagai bahan pooling pendapat untuk disetujui atau tidak, ia adalah ketetapan yang mutlak harus diterima sebab datangnya adalah dari Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui segala-galanya, Ialah satu-satunya yang mengetahui mashlahat dan mudharat bagi umat manusia, ketetapanNya penuh keadilan, hukum-hukumNya penuh kebijakan, tidaklah Ia ditanya tentang perbuatanNya sebaliknya umat manusialah yang berhak untuk itu.
Merubah satu dari ketetapan Allah , atau membenci apalagi sampai menolaknya dengan alasan apapun adalah bentuk-bentuk kekufuran yang pelakunya terancam murtad dari agama Islam, sebaliknya menerima hukum-hukumNya adalah syarat mutlak benarnya iman seseorang sebagaimana yang tersebut di dalam Qs. an-Nisaa (04): 65, Allah  berfirman:
{فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا}
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”.
Saat ini tidak sedikit hukum Allah  yang diperdebatkan, ironisnya justru oleh orang yang kurang faham agama sehingga tidak jarang hukum-hukum tersebut ditolak hanya dengan alasan logika yang sangat pendek, sebutlah sebagai misal hukum poligami dan larangan mengucapkan selamat kepada orang kafir pada hari raya mereka yang ditentang oleh sebagian masyarakat kita dengan dalih tidak sesuai dengan keadaan zaman yang demokratis atau diskriminasi terhadap kaum wanita atau terkadang mengangkat dalil agama yang dipelintirkan tidak sesuai dengan maksud dan tujuannya diturunkan. Tidakkah orang-orang itu sadar bahwa yang mereka tentang adalah hukum Allah  bukan hukum buatan manusia ? Tidakkah lagi ada rasa takut dalam diri kita semua jika terang-terangan menolak hukumNya ? Jika Abu Bakar as-Shiddiq  saja berkata: “Langit manakah yang akan menaungiku, bumi manakah yang akan menerimaku jika aku berkata tentang al-Qur’an sesuatu yang tidak aku ketahui ?” Maka kita semua akan berkata apa melihat kelakuan sebagian umat kita seperti ini tanpa ada rasa takut kepada Allah  sedikitpun ? Kemanakah orang-orang beriman yang mengaku tunduk kepada Allah  dan senantiasa menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar ? Sadarlah wahai umat Islam dari segala musibah dan bencana yang menimpa kita selama ini bahwa ia adalah teguran Allah  akibat kelalaian dan keteledoran kita, bangkitlah dan katakan TIDAK kepada segala bentuk penentangan terhadap hukum-hukum syariat, nyata ataupun tersembunyi dengan mentakwil-takwilkannya.
{أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ}
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik”.

2. Qudwah Shalihah atau panutan yang baik. Kita butuh kepada siapa yang bisa mewujudkan Islam hakiki dalam kehidupan sehari-harinya sebab tabiat setiap manusia memang adalah memanuti orang lain. Ia mewarisi dari Rasulullah  dan para shahabat beliau  sunnah yang suci dan menghidupkannya dalam perilaku lurus dan bersih, perbuatannya sesuai perkataannya, tegas dalam kebenaran dan sayang kepada pengusungnya.
Kaum muslimin yang berbahagia, setiap dari kita dapat menjadi panutan jika bisa menjaga perbuatan baik dan konsisten dalam menjalankan syariat Allah  sebagai bentuk ketundukan kepadaNya. Hal ini sebagaimana firman Allah  dalam Qs. al-Furqan (25): 74
{ وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا}
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Para mufassirin -di antaranya adalah Abdullah ibnu Abbas - berkata: “imam” artinya pemimpin yang menjadi panutan dalam kebaikan.
Krisis panutan saat ini begitu terasa bagi kita kaum muslimin, walau di antara kita tidak sedikit yang punya ilmu tentang Islam atau yang begitu hebat berbicara tentang agama, namun yang menghidupkan Islam dalam kehidupannya dari semua yang ada tersebut masih sangat sedikit, bahkan terkadang justru para tokoh yang disebut “pakar” atau “cendekia” itulah yang membuat kebingungan di tengah umat akibat perkataan dan perbuatannya yang berbeda-beda atau bertentangan. Padahal seorang qudwah adalah dia yang bukan saja memberikan keteduhan kepada umat karena wejangan dan nasihatnya yang senantiasa membawa mashlahat tapi juga ketaatannya kepada Allah  begitu besar karena rasa takut yang terpatri di dalam dadanya. Di dalam Qs. Fathir (35): 28, Allah  berfirman:
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”.
Salah seorang tabi’in yaitu Said ibnu Jubair rahimahullah berkata: “rasa takut adalah yang menghalangi seseorang dari maksiat kepada Allah ”.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yang demikian itu adalah karena siapa yang pengetahuannya tentang Allah  lebih sempurna maka rasa takutnya kepada Allah  juga semakin tinggi”.
Saatnya problema panutan ini diatasi dengan mendidik diri dan keturunan kita untuk tunduk dan patuh kepada ketetapan Allah  dengan berislam yang utuh dan mendalam. Semoga Allah  menambahkan hidayahNya buat kita semua.
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd
Kepada kaum muslimah, jagalah diri dan jangan terperdaya oleh tipu muslihat kaum syahwati. Simaklah firman Allah  sebagaimana yang terdapat dalam Qs. an-Nisa’ (04): 27
{وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلاً عَظِيمًا}
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).”
Allah  mengajak anda ke syurga dengan jalan yang mudah yaitu dengan menerima sepenuh hati segala ketetapanNya dalam agama ini serta melaksanakan anjuran Rasulullah  dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad ibnu Hambal dari Abdurrahman ibnu Auf 
(( إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ ))
“Jika seorang wanita telah melaksanakan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga harga diri dan kemuliaan, serta taat kepada suaminya maka akan dikatakan buatnya masuklah ke dalam syurga dari pintu mana saja yang engkau mau.”
Tidak sedikit gerakan-gerakan feminis saat ini yang mengatas namakan perjuangan buat kaum wanita namun tidak diridhoi Allah  akibat penentangan mereka terhadap prinsip agama dan moral kaum muslimin, sadarlah bahwa hanya Islamlah satu-satunya sistem hidup yang memuliakan kaum wanita, jika anda mencari selain Islam maka justru kehidupan anda hanya akan menjadi bahan komoditas yang laku ketika masih segar namun dicampakkan setelah renta dan layu.
Buat para pemimpin negeri ini kami serukan untuk menjadikan syariat Allah  sebagai pedoman dalam negara sebab tiada keberuntungan ataupun kebahagiaan kecuali dengannya. Dengannya anda mengundang keridhaan Allah  Pencipta dan Penguasa alam semesta serta dengannya pula anda dapat memberikan kesejahteraan kepada umat dan masyarakat yang anda pimpin. Kami sadar bahwa memimpin negeri ini memang sulit namun dengan bantuan Allah  lalu kebersamaan kaum muslimin semua amanah dan kewajiban dapat diatasi insya Allah. Syariat Allah  adalah adil dan tidak diskriminatif dapat berlaku bagi semua umat manusia yang sadar akan eksistensi dirinya sebagai makhluk, maka tidak usah takut dan khawatir akan adanya penindasan terhadap kaum minoritas, toh dalam sejarah pun hal tersebut tidak pernah terjadi.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ketahuilah bahwa hari ini adalah hari suci, maka mari bersihkan diri kita dari segala kesyirikan dan dosa serta harta kita dengan bersedekah, juga mengikuti anjuran Allah  dan Rasulullah  untuk berkurban dengan menyembelih hewan kurban (udhiyah).
Hewan yang disembelih itu adalah berupa domba yang genap berusia 6 bulan, atau kambing yang genap setahun, atau sapi yang genap 2 tahun dengan syarat hewan kurban tersebut tidak memiliki cacat dan penyakit yang bisa berpengaruh pada daging, kwantitas maupun kwalitas (rasanya) misalnya: kepicakan pada mata, kepincangan pada kaki dan penyakit pada kulit, kuku dan mulut.
Seekor sapi boleh disembelih untuk tujuh orang, adapun kambing ia hanya boleh untuk satu orang saja, kecuali berserikat dalam pahala maka dibolehkan pada semuanya tanpa batas. Sebaiknya si pemiliklah yang menyembelih hewan kurbannya, namun boleh saja diwakilkan kepada penjagal dengan syarat ia adalah seorang muslim yang menjaga shalatnya, tahu hukum-hukum menyembelih dan upahnya tidak diambilkan dari salah satu bagian hewan kurban itu sendiri, kulit ataupun daging, meskipun ia juga bisa mendapat bagian dari hewan tersebut bila ia berhak.
Bacaan sebelum menyembelih adalah:
بِسْمِ اللهِ والله أَكْبَر اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ ...
Lalu menyebut nama yang berkurban.
Hewan yang telah disembelih dapat dibagi tiga, sepertiga buat pemiliknya, sepertiga buat hadiah dan sepertiga buat sedekah kepada fakir miskin, meskipun bila disedekahkan semua juga boleh. Waktu penyembelihan dimulai sejak usai shalat Idul Adha hingga tiga hari tasyriq setelahnya dan dimakruhkan menyembelih di malam hari. Nilai dari hewan kurban seseorang di sisi Allah bukanlah saja dari banyaknya daging dan darah yang dikucurkan namun lebih dari itu yang sampai kepada Allah  adalah ketaqwaan dan keikhlasannya, maka luruskanlah niat kita hanya mengharap balasan dariNya semata.
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd
Akhirnya marilah bersama menundukkan hati dan jiwa kita kepada Allah Yang Maha Perkasa, menengadahkan tangan kita kepada Dia Yang Maha Melihat, meminta dan memohon belas kasih dariNya Yang Maha Mendengar dan Memberi,
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين ،
Ya Allah, Tuhan kami, kembali di hari suci ini kami menghadapkan wajah kami kepadaMu memohon belas kasih dan ampunanMu, kami sadar akan kesalahan dan kelalaian kami, nikmat dan anugerah yang banyak dariMu belumlah kami balas dengan penghambaan yang semestinya kepadaMu, bahkan dosa dan kekeliruan tidak pernah luput dari keseharian kami, Ya Allah, Tuhan kami, namun kamipun sadar dengan segala keyakinan bahwa kasihMu tak bertepi, ampunanMu tak terbatas ampunkanlah dosa dan kesalahan kami, curahkanlah belas kasihMu kepada kami.
Ya Allah, kedua ayah ibu kami yang masih hidup ataupun yang telah kembali kepadaMu adalah orang yang pertama kali berjasa kepada kami, memperkenalkan kami kepadaMu, merawat, mendidik dan membimbing kami dengan penuh kesabaran, tak jarang airmata mereka tumpah karena ulah kami, kami mengingat NabiMu pernah bersabda bahwa siapa yang tak mampu berterima kasih kepada sesama manusia tak akan mampu bersyukur kepadaMu, Ya Allah tak ada yang mampu kami berikan kepada kedua orang tua kami kecuali seuntai doa kepadaMu untuk mengampunkan kekhilafan dan kesalahan mereka, melimpahkan kasih sayang dan rahmat kepada mereka, ampunkan mereka yang telah wafat, bimbing dan tunjuki mereka yang masih bersama kami dan jadikanlah kami orang yang mampu berbakti kepada mereka sesuai tuntunanMu, Engkaulah Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan Doa.
Ya Allah, di sini di hari ini kami bergembira, hati kami dipenuhi rasa suka dan cita, namun sepenggal hati kami ini pula diselimuti duka dan kesedihan bila mengingat ada sebagian saudara kami di sana tak mampu seperti kami merayakan hari ini, mereka terusir dari tanah tempat tinggal mereka, terkekang oleh tirani jahat yang tak pernah rela akan agamaMu, terintimidasi oleh kekuatan zhalim yang gemar keangkuhan dan kepongahan. Ya Allah, masukkan rasa gembira ke dalam hati saudara-saudara kami sebagaimana yang Engkau berikan kepada kami walaupun hanya setetes, sampaikan kepada mereka bahwa sukacita kami hari ini dikabungi duka nestapa mereka, Ya Allah hanya kepadaMu kami adukan besarnya kezhaliman musuh-musuhMu atas saudara-saudara kami, balaslah mereka dengan balasan setimpal, hancurkan kekuatan mereka, timpakan atas mereka apa yang telah mereka timpakan atas kami, Ya Allah Engkaulah satu – satunya Penolong dan Pelindung kami.
Ya Allah, di hari ini kami bertekad untuk tunduk dan patuh hanya kepadaMu, menekuni agamaMu dan mewarnai hidup kami dengannya, Ya Allah selamatkanlah kami semua dari segala kejahatan dan kecelakaan, janganlah Engkau timpakan atas kami musibah dari perbuatan orang-orang zhalim di antara kami, dan anugerahkanlah buat kami panutan yang baik dari kalangan kami sendiri, Ya Allah kamilah hambaMu yang sangat butuh akan belas dariMu.
Ya Allah kabulkanlah doa kami, penuhi permintaan kami ini, kamilah hambaMu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Melihat, Engkaulah Penguasa Satu-satunya Yang Haq, Engkaulah Sebaik-baik harapan.
رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ ، رَبَّناَ آتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذاَبَ النَّارِ، اللَّهُمَّ رَبَّناَ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْناَ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ، سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُهُ الظَّالِمُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلىَ الُْمْرسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وصَلِّ اللَّهُمَّ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .